Presentasi | Seni Menyampaikan Data
Ketika menampilkan data di presentasi, anda harus mengutamakan satu prinsip diatas segalanya; kejelasan. Karena, fungsi dari presentasi adalah membuat penonton mengerti dan mengingat topik yang dibahas oleh pembawa presentasi.
Presentasi | Seni Menyampaikan Data
Dalam menampilkan data di slide presentasi berbeda dari aturan untuk menyampaikan data yang di tulis diatas kertas. Nah, apakah fungsi slide data?
Slide data tidak berbicara tentang data.
Slide data berbicara tentang arti dari data.
Sebagian besar dari pembicara yang menggunakan slide sebagai alat bantunya belum mengerti prinsip ini. Pernahkah anda alami? Saat dimana pembicara dari presentasi memperlihatkan anda diagram yang rumit, menjelaskannya panjang lebar selama lima belas menit, dan anda tidak mengingat apa inti dari data yang baru saja disampaikan oleh pembicara setelah beberapa hari berlalu?
Cara anda dalam menyajikkan data akan mempengaruhi kenaikan pangkat anda (bila anda seorang karyawan), nilai anda (bila anda seorang pelajar), dan omzet penjualan anda (bila anda pemilik usaha atau sales).
Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang elemen ABC, dan 5 aturan emas untuk menampilkan slide data yang mudah dimengerti dan diingat oleh penonton anda.
Elemen ABC
Yang perlu diperhatikan
A. Latar belakang
Latar belakang data mengandung elemen seperti; skala, legenda, garis-garis untuk mengukur besar kecilnya data bila disajikkan dalam bentuk grafik.
Latar belakang juga harus mencantumkan; skala, judul yang menerangkan sedang membahas data apa, dan sumber dari data tersebut yang dilengkapi dengan tanggal dan tahun bila memungkinkan.
Pemilihan warna untuk latar belakang harus cocok bila dipadukan dengan warna tulisan, grafik, serta warna latar belakang slide itu sendiri.
B. Data
Data yang disajikkan dalam slide biasanya diambil dari sebuah tabel data. Data dapat diekspresikan dalam berbagai tipe diagram.
Apapun tipe diagramnya, sebuah data harus memberikan cukup kontras (perbedaan yang ditunjukkan lewat warna) agar penonton mengerti dan dapat membedakan informasi dari jauh dengan mudah. Tipe-tipe diagram untuk menyajikkan data akan dibahas lebih lanjut pada bagian selanjutnya.
C. Penekanan
Bagian penekanan ada dan berfungsi untuk menunjukkan pada penonton inti dari data yang paling penting serta disajikkan dengan jelas. Penekanan dari suatu data adalah bagian paling penting dari keseluruhan data itu sendiri. Bisa berupa kesimpulan, angka, maupun presentase angka yang hendak diberikan perhatian ekstra.
Tanpa penekanan: “Wahhh si bos seneng nih. Kinerjanya naik. Berarti ntar dapet bonus! Asik, asik!” | Dengan penekanan: “Kinerja bulan Maret rendah. Kita musti kerja lebih keras buat nutupin kekurangan.” |
Terlihatkah bedanya?
Penekanan dapat dilakukan dengan memberikan perbedaan tersendiri pada warna, tanda panah, maupun pointer baloon (garis yang menunjuk dan dihubungkan ke kotak)
5 aturan emas
Yang perlu diingat dan diterapkan
1. Beritahukan faktanya
Penonton anda akan skeptis terhadap data anda bila anda melupakan aturan ini. Cantumkan sumber yang jelas dan relevan. Akan sangat baik bila anda dapat menyajikkan data anda dalam bentuk gambar atau foto.
2. Langsung ke intinya
Anda tidak perlu membacakan ”omzet bulan Januari sekian persen, Febuari sekain persen, Maret sekian persen, dan terus dibacakan sampai Desember. Bila anda membacakan semuanya untuk penonton anda, mereka akan kehilangan fokus dan mengantuk.
Anda cukup menyatakan ”Jadi saudara-saudara (atau sapaan lainnya), seperti yang anda lihat penjualan tertinggi terjadi di bulan Mei.” Itulah intinya! Kemudian anda dapat melanjutkan ke poin berikutnya.
3. Pilih diagram yang tepat
|
|
|
Collumn atau Bar Membandingkan tinggi-rendahnya sesuatu yang dapat diukur dengan angka. | Pie Untuk segala hal yang mengggunakan persen. | Line Membandingkan perubahan proses yang berlanjut dan saling berhubungan. |
4. Berikan penekanan untuk intinya
Bila anda hanya memerlukan intinya (bukan untuk membandingkan sesuatu) - kenapa tidak langsung ditampilkan intinya saja?
Contoh:
Sebelum: Perbandingan sebenarnya tidak diperlukan | Sesudah: Langsung ke inti. Dilengkapi dengan gambar supaya mudah diingat |
5. Sederhana
Terakhir, jangan menggunakan efek berlebih (mis: efek 3D digabung dengan shadow dan animasi yang bergerak ke sana kemari). di beri lebih banyak efek tidak selalu berarti lebih baik.
Contoh
Sebelum
| Sesudah
|
Slide yang memberikan terlalu banyak informasi atau berantakan dapat membuat anda ”keluar jalur” dari poin yang ingin anda sampaikan.
Terapkanlah hal ini dalam presentasi anda yang berikutnya. Yang penting bukan hanya datanya tetapi justru cara anda menyampaikanlah yang paling penting. Lihat dan rasakan bedanya! Salam dahsyat! Sukses selalu buat anda!
Orang lain mencari artikel ini dengan keyword :
GAMBar diagram lingkaran garis batang (10), data tentang seni gambar (9), contoh slide presentasi warna pastel (6), contoh diagram garis (5), diagram batang sederhana (4), cara menyampaikan presentasi (4), CONTOH DIAGRAM LINGKARAN (3), GAMBAR PRESENTASI DAN ARTIKELNYA (3), artikel diagram garis (3), contoh slide presentase penjualan produk (2)Artikel Presentasi | Seni Menyampaikan Data ini dipersembahkan oleh TDWClub.com.